sambutan

Selamat datang di BLOGSPOT saya M NURDIN semoga semua artikel saya bermanfaat bagi para pembaca dan memberikan inspirasi yang positif dan jika ada yang negatif tolong kirim saran pada twiter yang tercantum di sebelah kanan

Jumat, 11 November 2016

Pangeran Bersorban

Ada kekhawatiran tersendri bagi setiap anak perempuan yang dilangkahi. Dilangkahi dalam artian didahulukan menikah oleh adik perempuannya. Tak terkecuali dengan Aina Nathania seorang gadis sederhana yang sudah cukup dewasa untuk usianya, dan seharusnya ia sudah menikah. Tapi kenyataannya ia belum menikah karena menyangkut hal jodoh. Aina panggilan akrabnya, ia mempunyai adik perempuan bernama Alisha. Mereka terpaut usia 3 tahun, meskipun begitu sebentar lagi Alisha akan melangsungkan pernikahannya. Ya, Alisha akan melangkahi Aina kakaknya.



“Hey mbak, kok melamun saja, apa ada masalah?”
“Gak kok, mbak cuma lagi mumet aja sama kerja, oa Sha kenapa belum tidur?”
“Ini Alisha mau tidur mbak, ya udah Alisha tinggal iya” pamit Alisha pada Aina.
Bohong jika Aina tidak khawatir pada apa yang dikatakan orang-orang tentang kemalangan-kemalangan yang akan dialami gadis yang dilangkahi. Sebenarnya Aina tidak tau itu mitos ataukah memang kutukan. Hanya saja Aina merasa keputusan yang ia ambil adalah keputusan yang benar. Karena ia tak ingin menjadi alasan untuk dosa-dosa yang mungkin Alisha lakukan. Aina sadar betul tentunya konsekuensi apa yang akan ia terima nantinya.

Malam itu berlalu meninggallan Aina yang masih setia pada perasaan galaunya. Ia terbangun saat fajar mengetuk jendela kamar dan biasa cahayanya menyentuh pipi tembemnya. Semua sudah menunggu di meja makan. Aina ke luar kamar dengan semangat yang tak seperti biasanya. “pagi Abah, Umi, Aina langsung berangkat ya” sapa Aina sekaligus pamitan. “Gak sarapan dulu” tanya Abah. “Sarapannya di kantor aja, Assalamu’alaikum” ucap Aina sambil setengah berlari.

Besok adalah hari yang Alisha tunggu-tunggu. Karena Irul kekasihnya akan datang sebagai calon suaminya. Sedang Aina tertunduk pasrah di atas sajadahnya. Ia terus bertanya pada Robbnya akan keberadaan pendampingnya, hingga tanpa sadar butiran-butiran bening membasahi wajahnya. Tapi tiba-tiba saja ia teringat salah satu ayat Al-Qur’an yang artinya “Dan kami jadikan kamu berpasang-pasangan (Qs. An Naba:8).” Jadi mengapa aku harus takut pada cerita-cerita mereka. Bukankah janji Allah itu cukup bagiku, “semoga akan datang untukku Pangeran (Bersorban) untuk kebaikan dunia akhiratku.” Kalimat terakhir Aina sebelum ia tertidur.

Percaya saja, jika sudah waktunya ia akan datang menjemputmu..
Aku juga salah satu yang masih mnunggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar